Sunday, January 20, 2008

Ada Suka Ada Duka


Kadang pikiran kita mengembara, terbang tinggi lalu turun dan menyelusup jauh ke dalam lorong-lorong sempit yang gelap mencoba untuk menghindari kemustahilan tanpa kita menyadari bahwa hal tersebut telah membawa pada angan-angan yang semu. Dalam sekejap kita akan kembali dan terjatuh dalam realitas yang harus kita hadapi, mencoba bersahabat dengan orang disekitar, tersenyum manis diatas kepedihan, mencoba menabur kebaikan yang kadang terlalu dipaksakan. Sekali lagi, itulah bumbu-bumbu asam manis kehidupan. Hal baik dan buruk datang silih berganti mencoba mengelastiskan kesabaran, menempa kepintaran. Selalu membawa kita pada pengetahuan yang baru, yang berhembus sejuk mengalir kedalam nadi dan jantung, suatu anugerah yang selayaknya patut untuk kita syukuri.

FrOZEn

Swimming in the ocean of the heart

I shout it out loud

But I cry without tears in my eyes

Can’t stop looking to the place where it all began

Now it’s empty

I am frozen but still I can’t stop

My mind’s restless down in doubt

In the end

Waiting for the redemption

How I Deal with the Broken Heart


Take each day at a time, I tell myself
So I do, then I find that I am living in emptiness
The immediate past had been wiped out
There is no future, I think
But time is a great healer, I tell my self
I don’t really believe it, but I wait
The minutes turn into hours, the hours into days and then weeks
I discover that when my heart breaks, it’s not just the question
It’s more than a sound that I hear over and over again in the darkest part of the night
It’s more the feeling at the back of the head that there is not enough oxygen in the world to fill my lungs
It’s more my heart floating away from my self across an ocean of tears into a hidden space, splitting again and again into smaller pieces
I don’t want to think of anything but..
I just can’t. It is not just the sense of great loss
There is rejection..
The feeling of inadequacy
The humiliation..
Am not really sure about it
The determination that next time………
Or maybe there would be no next time.
How long did it last??
It could have been weeks. Or months. It feels like always
It feels as though there has never been anything but loneliness
And the self loathing
But life goes on, I tell my self
That is the great thing about life. It goes on.
Carrying you with it, forcing you to smile and be polite to strangers
Until there sthe day I find my self, inspite of returning to my misery
And soon I realize that everything was still in good working order,
and nothing was damaged. I am well into the next stage.
That is the one where I stare at my self in the mirror a lot and decide that despite the fact that my major organ has been ruptured, I am not that ugly.
The one where I tell my reflection that there is another people around
Thank you very much.

Let's see how far we've got!


Kita terlelap dalam hingar bingar kehidupan, kita terbangun dalam, kenyamanan yang Tuhan limpahkan dan ketika kita terjaga dalam lautan waktu yang belum tercipta dan ketika yang ada hanyalah debur pantai kegelapan yang mendera waktu dan memukau memecahkan karang pertanyaan maka tiba waktunya bagi kita untuk melemparkan alas an-alasan kita dan keinginan- keinginan kita, kemudian tiba waktunya untuk kita bersahabat dengan tamu kematian dan inilah saatnya untuk pulang kerumah, tempat yang sudah dipersiapkan yang mau tidak mau kita semua akan berada didalamnya dan menjadi tamu bagi kematian itu sendiri.
Tidak ada peristiwa kecuali hati yang sulit untuk menolak, perasaan yang sulit berpaling, dan pikiran yang sulit untuk belajar dimana hal hal lain menjadi tidak begitu penting dan mereka semua hanyalah dongeng-dongeng yang tak bermakna.

It's not that simple


Tetap saja, kenangan lama selalu membayangi dan kadang melintas lewat bagaikan kabut yang sedang melayang, hilang tersapu cahaya matahari namun datang seiring waktu yang terus merambat malam menahan panasnya dan mendinginkan kenangan akan saat-saat yang lebih bahagia. Ada kebahagiaan yang terlalu besar untuk diungkapkan dengan kata-kata namun ada juga kesedihan yang tak berani kubayangkan. Sambil memikirkan itu semua aku menguatkan hati dan berkata “mendakilah terus jika engkau ingin tetapi ingat keberanian dan kekuatan tak ada artinya tanpa kebijaksanaan dan kecerobohan yang sekejap bisa menghancurkan kebahagiaan seumur hidup’’ belajarlah dari pengalaman itu yang selalu orang bilang,, cermati tiap langkah dari awal dan pikirkan apa yang akhirnya mungkin terjadi dan aku akan berkata “ andai saja semua sesederhana itu”