Thursday, December 8, 2011

Sepele tapi Penting dan Tidak Mudah Dilakukan

Hari ini judulnya belajar tentang cara komunikasi yg efektif antar suami-istri. Bertemu setiap hari, rutinitas sehari-hari antara suami dan istri terkadang membuat kita melupakan beberapa hal yang penting dan sebenarnya berharga. Terutama hal-hal kecil yang karena rutinitas sehari-hari jadi terkesan sepele dan tidak penting lagi, seperti beberapa hal berikut ini :

• Kehadiran atau kebersamaan kita dengan orang yang kita dicintai. Setiap hari bertemu, terkadang malah kita merasa bosan dan ada kalanya ingin menjauh. Hal ini masih tergolong normal, dan di saat-saat pernikahan berjalan agak berat kita malah ingin menjauh. Tapi,coba bayangkan juga jika Anda dan suami terpisah jarak yang cukup jauh, dan hanya bisa bertemu seminggu atau sebulan sekali. Waktu kebersamaan tentunya akan menjadi hal yang sangat berharga. Nah, jika Anda setiap hari bisa bertemu pasangan Anda, seharusnya Anda berbahagia dan mensyukuri nikmat yang ada :)

• Kesabaran untuk saling mendengar. Pada dasarnya setiap pasangan butuh untuk didengarkan, tapi dalam sebuah pernikahan banyak pasangan menganggap hal ini tak lagi penting. Satu dengan yang lain menganggap seharusnya sudah bisa memahami karakter masing-masing, tak perlu bicara seharusnya mengerti. Tahukah Anda? Banyak hal yang kadang masih tidak terduga dari pasangan kita sekalipun sudah bertahun-tahun menikah. Itu sebabnya perlu untuk saling mendengarkan satu dengan yang lainnya. Jangan menyela di tengah pembicaraan atau saat pasangan Anda berbicara serius. Tatap matanya dan tanggapi dengan positif, sekalipun menurut Anda hal tersebut tidak penting, belajarlah menghargainya. Komunikasi lancar, positif akan memperkokoh pernikahan Anda.

• Memberi kebebasan pada pasangan Anda. Pernikahan bukanlah berarti Anda berhak mengatur seluruh hidup pasangan Anda, dan begitu juga sebaliknya. Mengekangnya dengan kehadiran Anda bukanlah sebuah hal yang bagus, dalam pernikahan setiap orang masih membutuhkan ruang gerak bebas dimana ia bisa menjadi dirinya sendiri. Memberi kebebasan berarti memberinya kepercayaan penuh untuk bertanggung jawab dan mengambil keputusan. Hal ini memang perlu belajar bertahap, dari bebas sendiri menjadi sebuah keluarga. Dengan kebebasan yang tetap ada, biasanya membuat seseorang justru lebih berpikir aktif bagaimana ia harus bertanggung jawab dengan keluarganya. Tentunya, komunikasi yang menjembatani hal ini.

• Reaksi yang positif terhadap pasangan Anda. Semakin Anda mengenal pasangan Anda, makin Anda mengerti kelemahan dan kekurangannya. Kecenderungan manusia untuk lebih mudah melihat hal negatif daripada hal yang positif. Komentar akan meluncur otomatis dari mulut kita saat melihat hal yang negatif dari pasangan kita, tetapi saat kita melihat hal yang positif biasanya kita hanya tersenyum saja, atau bahkan menganggapnya biasa dan berpikir itu sudah menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Jauh lebih baik jika melontarkan pujian atau ucapan terimakasih, secepat kita mengkritik pasangan kita.

Cinta dalam rumah tangga bisa juga menguap saat pasangan terkunci pada pola pikir negatif yg menjadikannya menjauh satu sama lain. Cinta bisa memudar, tapi bukan hilang untuk selamanya. Cinta dpt dipulihkan kembali dgn memulai perubahan & komitmen yg baru. Mulai berpikir positif tentang pasangan untuk tiap hal negatif yg dimilikinya, berfokus untuk kembali membangun persahabatan & saling mendukung secara positif. Gairah tak akan bertahan selamanya, tapi cinta dapat Anda miliki seumur hidup.

Wednesday, March 16, 2011

Love Cake


Mau makan kue yang enak dimakan seumur hidup?? ga ada basinya, mau dong...mau dong....hehehe...
Tadi baru baca resep kue cinta andalan keluarga, mari kita sama-sama belajar membuatnya:

BAHAN:
1 pria sehat,
1 wanita sehat,
100% Komitmen,
2 pasang restu orang tua,
1 botol kasih sayang murni.

BUMBU:
1 balok besar humor,
25 gr rekreasi,
1 bungkus doa,
2 sendok teh telpon-telponan,
(Semuanya diaduk hingga merata dan mengembang)

==========

Tips:
- Pilih pria dan wanita yang benar-benar matang dan seimbang. Jangan yang satu terlalu tua dan yang lainnya terlalu muda karena dapat mempengaruhi kelezatan
- Sebaiknya dibeli di toserba bernama TEMPAT IBADAH, walaupun agak jual mahal tapi mutunya terjamin.
- Jangan beli di pasar yang bernama DISKOTIK atau PARTY karena walaupun modelnya bagus dan harum baunya tapi kadang menipu konsumen atau kadang menggunakan zat pewarna yang bisa merusak kesehatan.
- Gunakan Kasih sayang cap “IMAN, HARAP & KASIH” yang telah memiliki sertifikat ISO dari Departemen Kesehatan dan Kerohanian.

==============

Cara Memasak:
- Pria dan Wanita dicuci bersih, buang semua masa lalunya sehingga yang tersisa niat tulus dan ikhlas
- Siapkan loyang yang telah diolesi dengan komitmen dan restu orang tua secara merata
- Masukkan niat yang murni ke dalam loyang dan panggang dengan api cinta merata sekitar 30 menit di depan penghulu atau pendeta
- Biarkan di dalam loyang tadi, sirami dengan semua bumbu di atas
- Kue siap dinikmati

==============================================

Catatan:
Kue ini dapat dinikmati oleh pembuatnya seumur hidup dan paling enak dinikmati dalam keadaan kasih yang hangat!
Tapi kalau sudah agak dingin, tambahkan lagi humor segar secukupnya, rekreasi sesuai selera, serta beberapa potong doa kemudian dihangatkan lagi di oven bermerek “Tempat Ibadah” diatas api cinta. Setelah mulai hangat, jangan lupa telepon-teleponan bila berjauhan.

Selamat mencoba, dijamin halal dan maknyuuuussss… :)

Monday, March 14, 2011

You Treat Me Like A Rose


A beautiful love song dedicated to my lovely husband

AS I LOOK INTO YOUR EYES
I SEE AN ANGEL IN DISGUISE
SENT FROM GOD ABOVE
FOR ME TO LOVE
TO HOLD AND IDOLISE

AND AS I HOLD YOUR BODY NEAR
I'LL SEE THIS MONTH THROUGH TO A YEAR
AND THEN FOREVER ON
TIL LIFE IS GONE
I'LL KEEP YOUR LOVING NEAR

AND NOW I'VE FINALLY FOUND MY WAY
TO LEAD ME DOWN THIS LONELY ROAD
ALL I HAVE TO DO
IS FOLLOW YOU
TO LIGHTEN OFF MY LOAD

YOU TREAT ME LIKE A ROSE
YOU GIVE ME ROOM TO GROW
YOU SHONE THE LIGHT OF LOVE ON ME
AND GAVE ME AIR SO I CAN BREATHE
YOU OPEN DOORS THAT CLOSE
IN A WORLD WHERE ANYTHING GOES
YOU GIVE ME STRENGTH SO I STAND TALL
JUST LIKE A ROSE

AND WHEN I FEEL LIKE HOPE IS GONE
YOU GIVE ME STRENGTH TO CARRY ON
EACH TIME I LOOK AT YOU
THERE'S SOMETHING NEW
TO KEEP OUR LOVING STRONG

I HEAR YOU WHISPER IN MY EAR
ALL OF THE WORDS I LONG TO HEAR
OF HOW YOU'LL ALWAYS BE
HERE NEXT TO ME
TO WIPE AWAY MY TEARS

AND NOW I'VE FINALLY FOUND MY WAY
TO LEAD ME DOWN THIS LONELY ROAD
ALL I HAVE TO DO
IS FOLLOW YOU
TO LIGHTEN OFF MY LOAD

YOU TREAT ME LIKE A ROSE
YOU GIVE ME ROOM TO GROW
YOU SHONE THE LIGHT OF LOVE ON ME
AND GAVE ME AIR SO I CAN BREATHE
YOU OPENED DOORS I CLOSED
IN A WORLD WHERE ANYTHING GOES
YOU GIVE ME STRENGTH SO I STAND TALL
WITHIN THIS BED OF EARTH
JUST LIKE A ROSE

AND THOUGH THE SEASONS CHANGE
OUR LOVE REMAINS THE SAME
YOU FACE THE THUNDER
WHEN THE SUNSHINE TURNS TO RAIN
JUST LIKE A ROSE

YOU TREAT ME LIKE A ROSE
YOU GIVE ME ROOM TO GROW
YOU SHONE THE LIGHT OF LOVE ON ME
AND GAVE ME AIR SO I CAN BREATHE
YOU OPENED DOORS I CLOSED
IN A WORLD WHERE ANYTHING GOES
YOU GIVE ME STRENGTH SO I STAND TALL
WITHIN THIS BED OF EARTH
JUST LIKE A ROSE

I love you :)

Resep ayam Kecap














Hari ini aku akan masak ayam kecap, hmmm dari kemarin udah ngiler nih :)

Ayam Kecap Gurih ala Nining

Bahan :
1 kg ayam, potong sesuai selera lalu goreng setengah matang
200 ml santan kental
6 sdm kecap manis
2 buah bawang bombay iris halus
Bawang goreng untuk taburan

Bumbu halus :
5 butir bawang putih
1 sdt merica
2 sdt garam

Cara membuat :
Panaskan minyak, tumis bumbu halus hingga harum lalu masukan irisan bawang bombay aduk hingga bawang layu.
Setelah itu masukan ayam, santan, garam, dan kecap aduk, masak hingga matang dan kental.

Sajikan dengan ditaburi bawang goreng diatasnya.

Nah karena aku suka pedas maka aku tambah dengan irisan cabai rawit merah, hmmmm segeeeerrr kata suamiku pasti jadi ayam kecap ala Cilacap hahaha...ayo mari kita nikmati :p

Tuesday, March 1, 2011

Hari Guru

Waduh baru tahu kalau dinegara-negara lain ada hari guru. Di Amerika, China, Korea, Malaysia, Rusia, Vietnam dll mereka punya satu hari yang dikhususkan untuk menghormati para guru. Well, bagus juga punya hari peringatan seperti ini. Di China hari guru ditandai dengan adanya tanggal merah atau hari libur anak-anak sekolah, tetapi anak-anak ini punya kewajiban memberikan penghargaan pada gurunya dengan cara misalnya datang ke rumah guru dan memberi karangan bunga atau makanan. Kebanyakan murid memberikan bunga atau buah atau kado untuk guru mereka tercinta. Intinya adalah murid harus mengucapkan terima kasih terhadap ilmu yang telah mereka peroleh dari gurunya. Walaupun guru merupakan pahlawan tanpa tanda jasa tapi tetap saja mereka harus diberikan penghargaan untuk pengorbanan mereka. Wah enak juga ya jadi guru di China, mereka bisa dapat berlibur dan juga dapat hadiah hehehe..

Di Indonesia mana ada peringatan seperti yang ada di China atau negara lain, guru diberi hadiah? Wah sangat jarang, diberi hari khusus aja tidak. Guru di Indonesia tidak terlalu mendapat perhatian baik oleh murid-muridnya maupun oleh pemerintah. Di negeri kita, profesi guru memang banyak diminati tapi kesejahteraan, kesenangan mereka tidak terlalu diperhatikan, bahkan kebanyakan nasibnya memprihatinkan. Lihat saja nasib guru-guru honorer yang sudah mengabdi berpuluh-puluh tahun tapi belum diangkat sebagai guru tetap. Padahal mereka harus menghidupi keluarganya, wah sampai kapan y nasib mereka seperti ini. Jadi teringat lagu Iwan Fals, Umar Bakrie, seorang guru yang jika hendak pergi mengajar selalu memakai sepeda kumbang, sudah 10 tahun mengabdi tapi nasibnya selalu di kebiri hihihi....kasihan banget y Pak Umar Bakrie ini. Sayang sekali nasibnya berbanding terbalik dengan keluarga Bakrie yang kaya raya :p

Tetapi untunglah telah banyak guru yang mengajar bukan hanya untuk mencari gaji tetapi karena kesadaran untuk menyumbangkan ilmunya untuk kemanfaatan bersama. Tapi akan lebih baik lagi jika memang di Indonesia juga ada hari guru, jadi nanti guru tidak lagi menjadi pahlawan tanpa tanda jasa karena jasanya selalu dikenang pada hari itu. Cukup dengan memperingatinya saja, kan pemerintah tidak perlu mengeluarkan uang banyak. Bagaimana???

*curhat guru yang sedang cuti untuk waktu yang tidak dapat ditentukan :p

Saturday, February 26, 2011

Pilih China atau Barat?

Beberapa hari yang lalu aku membaca artikel yang lumayan menarik tentang keefektifan cara mendidik anak ala China dan Barat. Di banyak negara di dunia hal ini juga masih menjadi bahan perdebatan, benarkah anak yang dididik secara keras (ala china) akan lebih sukses dalam kehidupannya kelak atau justru anak yang dididik secara demokratis (ala Barat) yang akan lebih sukses dimasa depannya. Artikel ini menjadi menarik karena saya juga orangtua yang sedang berusaha mendidik anak yang masih kecil, jadi informasi sekecil apapun saya rasa akan sangat bermanfaat.

Berikut petikan dari artikel tersebut:

Orangtua keturunan China dianggap begitu superior terhadap anaknya sedangkan orangtua di negara-negara Barat lebih demokratis dan menghargai individu anak. Belakangan mulai jadi perdebatan, bahwa mencetak anak yang berhasil ternyata lebih tepat dengan gaya mendidik ala China. Benarkah demikian?
Perdebatan ini mencuat setelah muncul buku 'Battle Hymn of the Tiger Mother' karangan Amy Chua, seorang profesor sekolah hukum dari Yale Law School. Tulisan ini menceritakan bagaimana ibu-ibu di China atau keturunan China dengan didikan kerasnya mampu membuat anaknya berhasil. Hal yang sama seperti dialami Amy ketika kecil hingga menjadi orang sukses seperti sekarang.

Amy kini menerapkan gaya didik orangtuanya kepada dua anaknya Sophia dan Louisa yang sudah beranjak remaja. Anak-anaknya dilarang main game dan nonton TV, menginap di rumah teman, harus mendapat nilai A, harus les biola atau piano.
Di negara AS misalnya, anak-anak yang didik orangtua keturunan China jago matematika, pintar main piano dan sering jadi juara di kelasnya. Mendidik dengan disiplin dan kontrol orangtua yang besar menurut Amy juga dilakukan orangtua keturunan Korea, India, Jamaika, Irlandia dan Ghana.

Dalam salah satu penelitian terhadap 50 ibu di Amerika dan 48 ibu-ibu imigran China, hampir 70 persen ibu-ibu barat mengatakan bahwa 'menekankan keberhasilan akademis tidak baik untuk anak-anak' karena yang terpenting 'orang tua perlu mendorong ide bahwa belajar adalah hal yang menyenangkan'.Sebaliknya, sebagian besar ibu keturunan China mengatakan bahwa mereka percaya anak-anaknya dapat menjadi siswa 'yang terbaik' karena 'prestasi akademik mencerminkan orangtua yang sukses mendidik' dan 'jika anak-anak tidak unggul di sekolah itu artinya ada masalah pada orangtua kenapa anak tidak mengerjakan tugasnya'.

Studi lain menunjukkan bahwa dibandingkan dengan orangtua Barat, orangtua China menghabiskan 10 kali lebih lama waktunya untuk terlibat dan memantau aktivitas akademik anak-anaknya. Sebaliknya, anak-anak Barat lebih banyak berpartisipasi dalam kegiatan dan tim olahraga ketimbang prestasi akademik.

Amy juga mengatakan ketika orangtua China menerapkan disiplin dan pola didik yang terkontrol, anak-anak China juga akan menolak. Namun kuncinya, kesabaran orangtua untuk mendampingi anak karena memang akan sulit dijalani di masa-masa awal. Hal yang berbeda dengan tipikal orangtua barat yang cenderung menyerah pada kemauan anak ketika anak menolak.

Amy juga menceritakan bagaimana ayahnya pernah memanggilnya dengan sebutan 'sampah' yang membuat dirinya marah dan sangat tidak enak. "Tapi itu tidak merusak harga diri saya, justru memotivasi saya agar tidak menjadi sampah tapi jadi orang yang berharga," kata Amy seperti dilansir dari Time dan WSJ, Minggu (20/2/2011).
Orangtua China bisa berkata 'Hei gendut, turunkan berat badanmu'. Sebaliknya orangtua Barat akan menjelaskan ke anak dari sisi kesehatan tidak pernah mengejek anaknya gendut tapi lebih memilih memberikan anak terapi makan yang benar.

Contoh lain, orangtua China bisa minta anaknya dapat nilai A dan akan bilang, 'Kamu malas, semua temanmu dapat yang terbaik'. Orangtua China merasa anaknya cukup kuat menghadapi tekanan dan mereka akan berhasil kalau bisa bekerja lebih keras lagi.
Sebaiknya orangtua Barat hanya meminta anaknya mencoba melakukan yang terbaik. Mereka akan berhati-hati untuk tidak membuat anak mereka merasa tidak mampu dan tidak akan pernah memanggil anaknya dengan sebutan 'bodoh', 'tidak berguna' atau 'memalukan'.

Orangtua China bisa melakukan seperti itu karena tradisi China men-stigma anak-anak berutang ke orangtuanya yang telah berkorban banyak sehingga mereka harus membayarnya dengan prestasi dan kebanggaan serta rasa hormat kepada orangtua.
Sebaliknya, orangtua di Barat tidak berpikir demikian. Anak-anak tidak memilih orangtuanya dan bahkan mereka tidak memilih untuk dilahirkan sehingga anak-anak tidak berutang apa-apa. Tugas mereka adalah membuat anak-anak menjadi diri mereka sendiri.Orangtua Barat mencoba untuk menghormati individua anak-anaknya, mendorong mereka untuk mengejar keinginan mereka, mendukung pilihan mereka, dan memberikan dukungan dan lingkungan yang positif.

Sebaliknya, orangtua China percaya bahwa cara terbaik untuk melindungi anak-anak mereka adalah dengan mempersiapkan masa depan mereka, membekali anak dengan keterampilan, kebiasaan kerja yang tekun dan disiplin, dan keyakinan batin yang tinggi sehingga tidak ada seorang pun yang bisa mengambilnya.
Buku Amy ini hingga kini terus menjadi kontroversi, beberapa orangtua di barat mulai beranggapan didikan ala orantua China bisa jadi lebih baik untuk masa depan anak. Tapi lebih banyak lagi yang menilai gaya didik seperti itu bagaikan robot yang tidak menghargai individu anak.

Jadi mana yang lebih baik? Pasti akan susah memilihnya karena masing-masing cara memiliki kelebihan dan kekurangan. Bagaimana kalau kita membuat cara kita sendiri, dengan mengikuti teladan terbaik dalam mendidik anak yaitu Rasulullah Muhammad SAW, insya Allah akan lebih berkah. Namun kita juga bisa mengkombinasikan kedua cara diatas untuk lebih memperkaya cara mendidik kita, kita minimalisir kekurangan dan maksimalkan kelebihannya. Terdengar mudah tapi dalam pelaksanaannya pastilah perlu perjuangan yang tidak mudah.

Jadi mari sama-sama belajar :))

(Sumber detik.com)

Friday, February 25, 2011

Cenat Cenut

Dari judul Cenat Cenut diatas sebagian orang pasti akan langsung teringat lagu yang yaaah you know so well lah hehehe itu tuh lagunya SMASH. Hohoho bener banget sekarang boyband ini lagi super fenomenal di indonesia, kenapa fenomenal?? Lha gak penting banget untuk dibahas dan memang gak hafal sejarahnya :p

Aku ambil kata cenat-cenut karena ini ada hubungannya dengan anakku, FAIZ HARUN BRILLIAN,yang berumur 8 bulan jadi sedang dalam masa aktif-aktifnya belajar berdiri dan berjalan, hatiku cenat-cenut setiap melihat dia berdiri berpegangan dinding atau lemari atau apa saja yang bisa dipegangnya. Cara berdirinya yang masih goyang sana goyang sini inilah yang bikin cenat-cenut dan menuntutku senantiasa waspada sebagai HIS GUARDIAN ANGEL (halaahhhh...). Semoga saja dalam waktu dekat Faiz segera bisa jalan jadi bundanya ini gak perlu merasa cenat-cenut lagi deh. Paling nanti kita lomba lari alias kejar-kejaran hahaha...

Sebenarnya untuk masalah perkembangan fisik seperti tengkurap, merangkak , duduk dan berjalan bukanlah hal yang terlalu istimewa menurutku, seiring dengan usia jika anak sehat pasti nanti juga akan terlewati dengan baik. Yang paling aku nantikan adalah momen ketika Faiz nanti bisa mengucapkan kata atau kalimatnya yang pertama, selain kata mama,papa, yang memang bisa bayi kuasai pada masa awal kemampuan berbicara.

Sejak dari bayi Faiz sudah sering diajari bagaimana bermimpi oleh ayahnya, Ferdian, yang merupakan seorang part time dreamer and full time enterpreneur :D. Faiz sering diceritakan hal-hal besar yang terkadang bundanya aja pusing memikirkannya hehehe.. Yah semoga nanti Faiz mewarisi sifat ayahnya yang gigih dan selalu optimis serta pekerja keras. Sebagai orang tua kami selalu berusaha mengajarkan hal-hal yang positif, mulai dari menceritakan Allah sebagai penciptanya, mengisahkan kehidupan Nabi Muhammad yang dapat diteladani, mengajarkan berdoa dalam setiap aktifitasnya, bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah, belajar huruf dan berhitung dll.

Harapan kami dengan mengkondisikan Faiz seperti itu adalah agar nantinya ketika sudah beranjak besar Faiz sudah terbiasa melakukannya sendiri. Kami hanya perlu memotifasi dan membimbingnya menuju kehidupannya yang paling bermanfaat. Semoga Allah meridhoi segala langkah kami yang baik dan meluruskan langkah kami yang masih bengkok. Amin

Faiz sayang tumbuhlah dengan segala keceriaanmu, buka lebar-lebar matamu untuk melihat peluang yang ada dihadapanmu, kejarlah semua rasa keingintahuanmu, datangilah tempat-tempat yang yang belum pernah kau datangi, jangan pernah ragu dan takut karena Allah pembimbing dan penuntun jalanmu.


Bunda menulis dengan cinta

Wednesday, February 23, 2011

wake up...wake up...

OMG! feels like years since i've been perfectly perverted...guess it's the right time to re-open my mind and put it into words (haha what a corny joke)

Let me start it with "past stays, future awaits, present decides" hmmm sounds cool...

hahaha apa sebenarnya maksud dari tulisan diatas...ga jelas bgt dah!!! maksudnya adalah mari kita tinggalkan masa lalu dan menyambut masa kini dengan ceria, nah dari sisi penulis berarti dia berniat mengisi masa kini dengan kembali menuangkan ide-idenya dalam blog ini, yaah meskipun idenya tidak brilian2 amat tapi lumayan bermanfaat bagi penulis sendiri, setidaknya sebagai pelepasan unek-unek :p

jiaahhh belum apa-apa si kecil dah bangun hiksss, gtg.. see u...

The three Fs

The three F below reminds me of someone I used to be, means no longer..... :p

FIGHT. When you found something you really wanted to treasure, you have to fight for it. Something worth fighting for is something worth having. If you are not willing to fight for something, then you better forget about your desire to have it. Special case, if you realized that it is not what you really desire, you are free to leave the fight at any moment.

FINISH. When you have something that was worth the fight, you have to keep it until the finish line. When you manage to have it (after the fight, maybe), it doesn’t mean everything ends. Otherwise, that’s where everything starts. Keeping something is much harder than achieving something. Special case, if in the middle you realize that you don’t want it that much, you are free to leave it behind, and purchase your finish line while searching for a new one.

FAITH. Whatever the result is, whether you managed to bring “the thing” to the finish line, or you end up alone in front of the finish line, faith is a thing you have to keep. The process itself is heavily affected by your faith. If you want to keep the thing, you have to have a faith in it. If you want to throw it away, you have to have faith in yourself, that you will eventually find a better one. If you didn’t manage to get any better one, you still have to have a faith in yourself that you are good enough to end the race, alone.

Why am i putting this topic up?

Well, i just simply thought that i failed someone’s expectation, related to this. Am i being melancholic? Yeah maybe i just simply end up deserting myself.